SISI ADAT DAN BUDAYA WONOGIRI
Rabu, 17 April 2019
Jumat, 28 September 2018
Adat Istiadat, Budaya, dan Makanan khas Wonogiri
Assalamualaikum wr.wb
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada kalian yang sudah mengunjungi blog saya, terutama kepada yang terhormat ibu Karina Jayanti, SIKOM., MSI selaku Dosen Ilmu Budaya Dasar. Langsung saja kepada isi cerita dan pokok pembahasan tentang Sisi Adat dan Budaya Wonogiri, selamat membaca...
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada kalian yang sudah mengunjungi blog saya, terutama kepada yang terhormat ibu Karina Jayanti, SIKOM., MSI selaku Dosen Ilmu Budaya Dasar. Langsung saja kepada isi cerita dan pokok pembahasan tentang Sisi Adat dan Budaya Wonogiri, selamat membaca...
SISI ADAT DAN BUDAYA
WONOGIRI
" Wonogiri bagi saya lebih dari sebuah tanah kelahiran Saya dan Ibu saya, melainkan benar-benar sebuah ranah yang asri sebab ia asing terjamah.
Lahan padi-nya membentang,
indah nya bak hiasan rasi bintang.
Padi bagi para tani sebuah hal untuk memenuhi kebutuhan pribadi,
bagi warga kota yang terpenting benihnya terjaga sampai menjadi nasi. Dikala mereka ribut mengharap beras jernih,
ada para petani yang menjerit hidup perih,
hanya untuk menuruti mereka yang meminta lebih. "
Kira-kira begitu gambaran petani di era milenial ini huhu:(
hehe maaf nih malah jadi berpuisi tentang petani, abisnya begitu nyatanya
suka duka para petani di Wonogiri, tanah kelahiran saya.
Yaudah yuk langsung ke Budaya yang pertama..
Jamasan Pusaka
Membahas budaya Wonogiri mungkin tidak jauh dengan budaya-budaya lainnya diwilayah jawa tengah, yaitu sebuah penghormatan terhadap leluhur-leluhur-nya. Kalau di Wonogiri ada namanya upacara penghormatan bernama Jamasan Pusaka Mangkunegaran, acara budaya ini dilakukan setiap tahun pada bulan Muharram sebagai bentuk penghormatan kepada Kanjeng Pangeran Adipati Arya Mangkunegoro I. Beliau merupakan pendiri awal pemerintahan di Kabupaten Wonogiri. Peninggalan pusaka KGPAA Mangkunegoro I yang digunakan semasa perjuangan dalam mengusir penjajah saat ini disimpan masih terawat dengan baik.
Jamasan Pusaka merupakan proses pembersihan dan perawatan pusaka Mangkunegaran yang ada di Pendopo Kabupaten Wonogiri yaitu Gong Kiai Mendung Eko Daya Wilaga. Pusaka dari Kecamatan Selogiri yaitu Tombak Kiai Jaladara, Keris Kiai Totog, dan Keris Kiai Korowelang. Dari Kecamatan Girimarto yaitu Keris Kiai Semar Tinandu dan Tombak Kiai Limpung. Pusaka dari Kaliwerak Kecamatan Wonogiri yaitu keris Kiai Alap-alap dan Kiai Bancak.
Ruwutan Massal
Kata Ibu saya ini yang paling khas dan menarik banyak peminat untuk sekedar menikmatinya. Ruwutan sendiri berarti seperti sebuah sarana pagelaran untuk membersihkan aura buruk yang biasanya datang dari takdir, atau kejahatan manusia lain. Pergelaran ini dimainkan dengan sebuah wayang kulit dengan lakon Murwakala yang dituturkan oleh sang dalang pengruwat. Peserta ruwatan datang dari berbagai penjuru Kabupaten Wonogiri, hingga dari kota-kota di sekitarnya. Acara ini dilaksanakan tidak beraturan sesuai dengan banyaknya permintaan atau perasaan buruk warga desa sekitar kampung saya.
\
Khetek Ogleng
Adat yang terakhir ini kesenian Kethek Ogleng merupakan kesenian asli Wonogiri yang sering digelar dalam berbagai kesempatan. Kesenian ini berupa tarian yang menirukan tingkah laku kera dengan kostum kera berwarna putih yang disajikan secara atraktif dan akrobatik dengan memakai tali, kursi, dan alat lainnya. Kata Ibu saya acara ini merupakan sebuah gaya akrobatik yang meniru kera dan juga mengikuti kisah Panji gunungsari yang diperintah ayahnya untuk mencari saudanya Panji Asmorobangun, singkatnya begitu pengetahuan dari Ibu saya. Oh iya, sempet nanya juga sih ke ibu setelah aku nanya-nanya tentang budaya di Wonogiri.
"Jangan-jangan gara-gara ibu suka nonton ini jadinya aku dinamain Panji ya?" terus ibu saya cuma jawab begini;
"gak tau Ibu lupa kenapa ngasih nama Panji, waktu itu Ayah yang ngasih nama kamu."
haha maaf ya kalo sok seru gitu. Oke mungkin segitu aja dari sisi Adat dan Budaya dari Wonogiri.
Kita lanjut ke Makanan khas-nya Wonogiri.
Nasi Tiwul
Ini makanan khas paling terkenal di Wonogiri, dalam artian kalo ke Wonogiri ga nyobain nasi tiwul itu percuma! haha.. kalo ditanya ini olahan dari apa, Nasi tiwul ini makanan yang terbuat dari singkong yang udah dikeringin terlebih dahulu atau masyarakat biasa menyebutnya dengan nama gaplek lalu ditumbuk halus, ditambahkan gula jawa untuk memberi rasa manis pada nas tiwul ini. Cita rasa yang disajikan makanan khas yang satu ini yakni rasa manis yang sangat khas.
Geti
Geti adalah salah satu makanan khas Wonogiri dan wajib menjadi buah tangan atau oleh-oleh setelah pulang dari Wonogiri. Setiap pulang dari kampung pasti saya selalu mampir ke Pasar Batu untuk membeli satu dus Geti kira-kira satu dus berisi 10-15 pcs Geti dengan harga sekitar Rp.5.000-Rp.8.000 per pcs nya. Geti merupakan salah satu kuliner khas Kota Wonogiri yang terbuat dari campuran biji wijen, gula jawa, dan jahe. Geti ini juga ternyata dapat kita temukan di Kota Tulungagung, karena Geti juga merupakan salah satu makanan khas Tulungagung yang cukup populer dan memiliki banyak penggemar karna rasanya yang manis banget kaya orang Jawa yang manis-manis hehehe..
Pasar Baturetno
Tambahan dari saya kalo mau ke Wonogiri bisa mampir ke Pasar Baturetno untuk beli oleh-oleh makanan khas atau oleh-oleh lainnya, dijamin harganya pas banget deh! apalagi kalo bisa bahasa Jawa pasti enak deh, harganya bisa lebih murah lagi heheh.. jangan lupa mampir juga ke rumah mbah saya juga yakk, lokasi nya di Kecamatan Giriwoyo. Nanti kalo mampir saya ajak liat-liat sawah yang Indah banget deh! dijamin ga nyesel hehe..
Bonus! foto pemandangan Wonogiri hasil jepretan sendiri nih, yuk mampir ke Wonogiri haha..
Mungkin segitu aja tentang Adat-Budaya serta Makanan khas dari Kota kelahiran Saya dan Ibu saya, Wonogiri. Semoga Blog ini bermanfaat dan menambah wawasan tentang Budaya yang ada di Indonesia.
Terima Kasih sudah mampir dan membaca Blog ini, mohon maaf kalo ada salah kata atau adanya kekurangan dari Blog ini sekali lagi sekian dan terima kasih..
Wassalamualaikum wr. wb
Langganan:
Postingan (Atom)